Aksi Damai 411

Aksi Damai 411

Aksi damai yang terjadi pada 4 November kemarin benar - benar mengguncang. Bagaimana tidak ada ribuan muslim dari seluruh Indonesia yang turun ke istana presiden untuk menuntut Basuki Tjadja Purnama yang lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan Ahok, yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta yang ke - 17. Umat muslim menuntut ketegasan dari pemerintah untuk mengadili Ahok yang telah menodai Al - Qur'an khususnya surah Al - Maidah Ayat 51.

Cerita ini bermula ketika Ahok mengunjungi kepulauan seribu pada 27 september. Dalam pidatonya Ahok mengatakan " Jadi jangan percaya sama orang kan bisa saja dalam hati kecil Bapak - Ibu enggak bisa pilih saya. Dibohongi pakai surat Al - Maidah ayat 51, macam - macam itu. " kata - kata yang diucapkan Ahok dinilai telah menghina agama. Karena kata - kata itu Ahok pun dilaporkan ke Mabes Polri, oleh sejumlah ormas - ormas muslim.

Padahal di Indonesia jelas - jelas adalah negara yang menghargai toleransi, tidak ada penghinaan agama satu sama lain, saling menghargai, menghormati, dan tidak bersikap anarkis. Jika ada yang suka menghina agama satu dengan agama yang lain, apa gunanya prinsip yang telah dipegang selama ini bahwa indonesia adalah negara toleran yang punya berbagai macam suku bangsa dan agama, namun tetap satu kesatuan ? janganlah prinsip itu hanyalah prinsip namun tidak dikerjaakan dan dipegang teguh.

Harapan rakyat tentunya, terutama muslim adalah bahwa Ahok dihukum sesuai dengan ketentuan tanpa adanya pihak yang diam - diam ingin membuat kasus Ahok terlupakan. Jika demo sebesar ini belum mampu meluluhkan hati pemerintah, kapanlagi indonesia ini melakukan sesuatu seperti prosedur? Kapan aspirasi rakyat akan didengarkan?

Ahok memang sudah meminta maaf, namun apalah arti sebuah kata maaf tanpa kesungguhan dari hati?